Nama : MITA ARIFIAH (1809087069)
Jurusan : MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
Mata Kuliah : Kajian Kurikulum dan Buku Teks Pendidikan
Dasar
KELEMAHAN DAN
KELEBIHAN KURIKULUM KBK, KTSP DAN K 13
DAN MENGAPLIKASIKAN
MENGGUNAKAN MATA PELAJARAN IPA
DIMENSI
|
KBK
|
KTSP
|
K13
|
Pengertian
|
perangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus
dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemeberdayaan
sumber daya pendidikan( Depdiknas 2002).
|
kurikulum
operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan BNSP
|
kurikulum yang
terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah system atau
pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk
memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik
|
Kekurangan
|
Dalam
kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator
sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang
kondisi peserta didik dan lingkungan.
|
Kurangnya
SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan
yang ada serta minimnya kualitas guru dan sekolah.
|
Beban mengajar
siswa terlalu berat (harus menyelesaikan satu tema/buku dalam satu bulan)
|
Kelebihan
|
Mengembangkan
kompetensi peserta didk pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada
penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
|
sangat
mungkin bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata
pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya.
|
Lebih
menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan
karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
|
Dapat dilihat, diatas adalah perbedaan antara kurikulum KBK, KTSP DAN
K13 kemudian mari kita lakukan analisis dengan menggunakan Mata Pelajaran IPA
(Ilmu pengetahuan Alam) dengan kurikulum diatas.
Kelas : 1
Mata pelajaran : IPA
SUBTEMA : KEGIATAN MUSIM KEMARAU
Melihat dan Menganalisi dengan Menggunakan Sudut
Pandang KBK
Jika menggunakan kurikulim KBK maka guru lebih menekankan kepada
kompetensi siswa, agar siswa mampu menguasai suatu kompetensi setelah mereka
lulus nanti. Jika kurikulum sebelum KBK yaitu Kurikulum 1994 menggunakan system
caturwulan sedangkan KBK menggunakan system semester. para
murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTEK tanpa
meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling
berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun
meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan
di kelas, para siswa bukan lagi objek,namun subjek.
Pada
materi Kegiatan Musim Kemarau guru akan menjelaskan kepada siswa bagaimana
musim kemarau itu dan apa dampak dari musim kemarau tersebut. Kemudian siswa
diminta untuk menyebutkan apakah dampak dari musim kemarau. Pasti setiap siswa
menjawab berbagai macam dampak dan ada yang benar dan ada juga yang salah,
memang kurikulum KBK ini menekankan pada pengembangan peserta didik dalam berbagai
kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Disitulah terlihat sejauh
mana kompetensi siswa, ada yang jawab benar dan ada juga yang salah. Guru bisa
memberikan berbagai foto pada musim kemarau kemudian siswa akan mencocokannya
sendiri apakah itu termasuk musim kemarau atau tidak. Disini guru juga
menekankan kompetensi pada siswa dalam materi Kegiatan Musim Kemarau agar siswa
paham dan mengerti.
Melihat dan Menganalisi dengan Menggunakan Sudut pandang KTSP
Menggunakan kurikulum
KTSP sudah tidak asing lagi, pasalnya ini adalah kurikulum yang hampir semua
guru ketahui. Kurikulum KTSP lebih menekankan kepada satu mata pelajaran saja.
KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi
sekolah, kemampuan peserta didik dan kondisi daerahnya masing-masing. Guru
sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan
kemudahan belajar siswa.
Proses
pemebelajaran pada meteri Kegiatan Musim Kemarau dengan menggunakan KTSP dapat
membuat pembelajaran yang lebih bervariasi. Kerena seperti yang diterangkan
diatas bahwa sekolah dapat mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan
kebutuhan. Guru dapat menjelaskan secara mendalam mengenai musim kemarau itu,
mulai dari pengertian, ciri-ciri, dampak maupun kegiatan pada musim kemarau.
Guru bisa mengajak siswa keluar kelas untuk melihat kondisi sekitar sekolah
dari segi cuaca, tanaman dan udaranya. Siswa akan melihat bagaimana rasanya
musim kemarau itu secara langsung. Bisa juga menggunakan video penayangan
tentang musim kemarau itu, siswa akan melihat dan mengamati dengan indra mereka
sendiri.
Melihat dan Menganalisi dengan Menggunakan Sudat Pandang
K 13
Kurikulum 2013 atau K13 merupakan kurikulum yang baru beberapa tahun belakangan ini di luncurkan. Kurikulum
ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa setiap peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa guru
hanya sebagai fasilitator saja. Peran peserta didik di dalam kegiatan
pembelajaran itu lebih diutamakan, sehingga potensi-potensi yang ada di dalam
diri peserta didik menjadi lebih tersalurkan dan dapat berkembang. Ciri khas
kurikulum 2013 ini memiliki tema dimana mata pelajaran saling terhubung satu
sama lain sehingga menjadi satu.
Materi Kegiatan Musim Kemarau jika
dikembangkan melalui kurikulum 2013 khususnya pada kelas 1 ini bukan hal yang
mudah. Karena kurikulum 2013 menekankan kepada pengalaman siswa, namun pada
kelas 1 siswa masih harus dan butuh bimbingan dari guru. Guru harus menjelaskan
terlebih dahulu tentang materi yang akan diajarkan, khusunya contoh pada materi
Kegiatan Musim Kemarau guru akan memberikan stimulus berupa beberapa pertanyaan
kepada siswa untuk siswa jawab. Jika tidak menjelaskan boleh saja, guru
langsung membawa siswa keluar kelas untuk melihat situasi yang terjadi pada
hari itu, siswa mengamati dan melihat kondisi cuara, udara dan tanaman yang ada
disekitar sekolah. Baru setelah itu guru meminta siswa untuk menulis apa yang
mereka lihat kemudian guru meluruskan konsep sesuai dengan materi. Dengan
membawa siswa dibawa langsung ke lapangan (melihat dengan indra mereka sendiri)
siswa akan jauh lebih paham dan mengerti dari pada hanya mendengar metode
ceramah yang disampaikan oleh guru. Dengan melakukan hal itu siswa melakukan
pengalaman langsung yang berkesan sehingga menciptakan pembelajaran yang aktif.